Setelah Pesta Ria di Rumah Tua itu, Kelompok PACE tidak berpuas diri. Dalam otak mereka itu pasti ada pikiran merampok – merampok – dan merampok lagi. Target mereka sekarang jatuh pada Rumah Nenek Tua yang kaya raya. Rumah Nenek Tua yang bernama Lila itu mempunyai polisi yang bertugas melindungi kekayaan Nenek Lila. Nenek Lila mempunyai putra yang kaya raya, tapi sayang puteranya telah meninggal. Polisi yang menjaga rumah Nenek Lila dinamakan FBI SANSA. FBI SANSA beranggotakan 10 Orang yang semuanya diberi AK-47 (sejenis senjata yang tangguh). Kelompok PACE sudah menyiapkan strategi untuk menghabisi seluruh anggota FBI SANSA dan mengambil harta kekayaan Nenek Lila. FBI SANSA sudah mengetahui strategi Kelompok PACÉ karena diberitahu oleh Anton, perampok yang membenci Teri.
Ketika pukul 11.00 malam, Kelompok PACÉ sudah berada di dalam rumah Nenek Lila. Ini merupakan strategi ampuh FBI SANSA untuk mengepung Kelompok PACE. . Ketika salah seorang anggota FBI SANSA tersendak, Kelompok PACE langsung menyadari bahwa mereka telah dikepung. Dengan hanya 1 pistol, Anton menyerang teman – temannya. Karena 1vs 10, ia ditembak mati Teri. FBI SANSA segera menyerang, tapi Teri dkk segera tanggap. Terjadi baku tembak. Teri sangat garang, Ia menggunakan Machine Gun (Senjata Otomatis) dan membunuh 3 orang anggota FBI SANSA. Tapi, Ketua FBI SANSA yang bernama Tono lebih hebat. Hanya dengan AK-47, Ia bisa membunuh 5 orang. Ia juga berhadapan langsung dengan Teri, yang akhirnya dimenangkan Tono.
Setelah pertarungan yang cukup sulit, FBI SANSA keluar sebagai pemenang. Mereka membunuh 9 orang anggota Kelompok PACE. Dan Kelompok mereka hanya terbunuh 6 orang.
Atas Prestasi yang diraihnya itu, Tono dihadiahi julukan “Chain Killer” dan dihormati sebagai Pahlawan Bangsa. Hingga Pemakamannya pun dihadiri sekitar 20 ribu orang. Presiden setempat yang memimpin upacara kenegaraan itu.
0 komentar:
Posting Komentar